- Pada saat power on, arus listrik mengalir melalui R803, R804 dan dioda, yang tersambung ke tegangan Vin dan mengisi C802 secara perlahan. Ini akan menyebabkan tegangan Vcc untuk SMPS Control mulai meningkat.
- Pada saat tegangan SMPS #3 Vcc mencapai tegangan 15V, sirkuit Intern pada IC 801 akan beroperasi dan memulai proses switching. Listrik switching akan mengalir di D803 yang terhubung pada lilitan sekunder Tranformer switching , sehingga akan meningkatkan tegangan pada C802 sampai sekitar +19V agar didapatkan tegangan operasi yang normal.
Kerusakan yang sering terjadi pada sirkuit start adalah :
- R803, R804, D802 putus sehingga sirkuit power supply tidak bekerja sama sekali
- R803, R804, D802 short sehingga IC PWM Controller / KA 5Q0765 dan DZ803 akan ikut rusak.
- D803 short sehingga IC PWM Controller dan DZ 803 akan ikut rusak.
Kerusakan pada bagian feedback :
- Kerusakan pada bagian feedback mengakibatkan tegangan output +B Horizontal akan naik menjadi sekitar 160V, sedangkan +B#2 yang seharusnya 13.5V akan turun sehingga menjadi +6V. Kerusakan seperti ini biasanya di iringi bunyi "tik-tik-tik"
- Kerusakan feedback juga dapat menyebabkan tegangan +B turun drastis menjadi +43V sedangkan +B#2 menjadi sekitar +3V. Kerusakan seperti ini menyebabkan unit mati total.
Kerusakan pada bagian Error Amp :
Kerusakan pada bagian ini akan menyebabkan :
- Tegangan Out +B Horizontal akan naik melebihi +150V disertai turun-naik.
- Tegangan +B#2 akan menjadi turun disertai turun-naik.
- Berubahnya nilai R817 mengakibatkan berubah pula tegangan +B Horz (semakin besar nilai R817 semakin besar tegangan +B Horz, semakin kesil nilai R817 semakin kecil pula tegangan +B Horz) kondisi ini terjadi tanpa adanya turun-naik tegangan.
Social Plugin