Pengertian Thermistor PTC dan NTC
- PTC adalah istilah yang berasal dari singkatan positive temperature coefficient.
- Sedangkan untuk istilah NTC yaitu negative temperature coefficient.
Secara umum thermistor PTC dan NTC adalah temperatur yang mempengaruhi besar atau kecilnya nilai tahanan. Namun yang perlu diketahui yakni kedua jenis thermistor ini tetap mempunyai beberapa perbedaan.
Berikut ini pembahasan selengkapnya mengenai perbedaan dari thermistor PTC dan NTC.
Perbedaan Thermistor NTC dan PTC
Ketika ingin menjawab pertanyaan jelaskan perbedaan PTC dan NTC, maka jawabannya bisa menggunakan teori sebagai berikut:
- Thermistor NTC yaitu Ketika temperatur mengalami penurunan, maka nilai dari tahanannya justru akan Begitupun sebalinya saat temperatur naik, maka nilai tahanannya akan turun. Hal ini karena nilai koefisien negatif mempengaruhi kedua proses tersebut. Sedangkan naik atau turunnya tahanan, akan mempengaruhi nilai arus – komponen thermistor.
- Thermistor PTC yaitu jika temperatur naik, maka nilai tahanan naik. Sedangkan temperatur turun, nilai tahanan turun pula. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh nilai koefisien positif.
Fungsi NTC dan PTC Secara Umum
Salah satu hal yang menjadi persamaan keduanya yakni dari segi fungsi. Dimana fungsi NTC dan PTC adalah sama-sama sebab sensor suhu.
Adapun perbedaan fungsi dari NTC dan PTC adalah:
- PTC (Positive temperature coefficient) berfungsi nilai tahanan akan naik atau turun tergantung suhu. Sedangkan saat temperature naik maka akan naik juga nilai tahanannya. Hal ini juga berlaku jika terjadi kondisi sebaliknya.
- NTC (negative temperature coefficient) berfungsi mengatur temperature naik, maka sebagai efeknya yakni nilai tahanannya akan Hal ini juga berlaku jika terjadi kondisi sebaliknya.
Maka, PTC dan NTC bisa bekerja melalui nilai tahanan. PTC – tegangan – arus nantinya akan mengalir terus. Aplikasi harus diberikan identifikasi arus terlebih dahulu.
Prinsip Kerja NTC dan PTC
Jelaskan prinsip kerja NTC dan PTC? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Cara Kerja NTC Thermistor
Adapun prinsip kerja NTC adalah:
- Suhu akan mulai meningkat secara proporsional.
- Resistansi – temperatur yang bisa dikira-kira dengan angka 0° – 50° C.
2. Cara Kerja PTC Thermistor
Sedangkan prinsip kerja PTC yaitu:
- Elemen panas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur.
- Suhu – karakteristik ada tambahan peraturan atau perangkat keselamatan.
Untuk fungsi utama thermistor yaitu mengukur suhu cair atau udara di lingkungan.
Sedangkan fungsi PTC dan NTC yang lainnya adalah sebagai berikut :
- Termometer digital atau termostat bisa difungsikan untuk proses ukur suhu tubuh manusia atau suhu ruangan.
- PTC dan NTC bisa dipasangkan di dalam mobil. Hal ini karena cairan pendingin mampu mengukur temperatur oli.
- PTC dan NTC juga dapat diaplikasikan pada peralatan rumah tangga seperti oven, kulkas, microwave dan lain sebagainya.
- PTC dan NTC akan mengontrol suhu baterai isi ulang selalu normal.
- PTC dan NTC akan melindungi sirkuit listrik.
Gambar Simbol PTC dan NTC
Melalui gambar di atas bisa dilihat bagaimana bentuk dari simbol thermistor PTC dan NTC.
- Simbol PTC adalah (+).
- Simbol NTC adalah (-).
Nantinya suhu atau temperatur akan mulai mengubah nilai resistansi suatu komponen. Sedangkan yang berbeda hanya nilai koefisiennya.
Bentuk thermistor PTC dan NTC hanya bulat, dua kawat pada sisi kanan dan kirinya. Warna PTC yaitu biru sedangkan untuk warna NTC yaitu hitam.
Spesifikasi Kode PTC dan NTC
Spesifikasi thermistor PTC dan NTC dengan kode tertentu hanyalah pembahasan mengenai thermistor secara khusus.
Karena komponen PTC dan NTC mempunyai kode untuk mengaktifkan komponen elektronik agar bisa bekerja secara maksimal.
1. Thermistor PTC
Thermistor PTC adalah suhu yang naik atau turun akan berbanding lurus dengan nilai resistansi yang juga naik ataupun turun. Intinya saat temperature meningkat maka hal serupa juga berlaku dengan nilai resistensinya. Sedangkan simbol PTC yaitu berupa grafik di atas.
Sedangkan untuk skala resistansi dalam logaritmik dan resistansi adalah 75 0 C. Lalu untuk temperatur 150 0 C dalam beberapa ratus kilo ohm.
Bahan termistor PTC yang utama yakni terdiri dari BaTiO3, cairan zat padat dan analog SrTiO3. Ditambah juga dengan sejumlah ekstra tertentu pada ion-ion Ti yang sudah dibangkitkan.
Sedangkan untuk karakter arus dan tegangan statis sifatnya harus menarik. Hal ini karena kurva juga amenunjukkan adanya kemampuan arus yang bersifat limit.
2. Thermistor NTC
Thermistor NTC adalah suhu naik atau turun akan berbanding terbalik dengan nilai resistansi nantinya. Artinya jika suhu tinggi, bentuk resistansinya akan rendah. Sedangkan, jika suhu rendah, maka nilai resistansi justru akan naik.
Nah, jika Anda sudah mengetahui cara untuk mengukur PTC, maka Anda juga perlu mengetahui cara mengukur NTC. Cara ini sama dengan bagaimana membaca kode NTC.
Berikut ini langkah – langkah yang perlu dipahami :
- Atur posisi saklar multimeter pada posisi Ohm Ω.
- Probe disambungkan pada kaki thermistor karena kaki termistor tidak memiliki polaritas.
- Soldering tip yang panas ditempelkan pada komponen thermistor. Jangan sampai menyentuh thermistor secara langsung.
- Lihat display Hal ini karena nilai resistansi akan menjadi turun dan menyesuaikan suhu sekitar.
Lalu, bagaimana jika resistor tidak bisa berfungsi dengan semestinya? Anda bisa mengidentifikasi hal tersebut sebagai berikut:
- Ketika Anda mengukur, nilai multimeter selalu berada di angka “0”. Maka artinya, thermistor mengalami short atau hubungan singkat. Jika nilai multimeter pada posisi tidak terhingga, artinya thermistor mengalami open.
- Nilai multimeter tidak pernah stabil atau nilai tertentu tidak mengalami turun atau
Anda bisa membaca nilai resistansi untuk mengetahui jenis komponen thermistor. Apakah jenis PTC atau NTC.
Termistor PTC dan NTC dalam Kehidupan Sehari-hari
Secara umum, PTC dan NTC merupakan sebuah komponen yang sering ditemui pada peralatan rumah tangga. Pembagiannya pun ada tiga jenis mulai dari mendeteksi suhu hingga melindungi komponen lainnya.
- Alat pendeteksi suhu biasanya ada pada AC/Air Conditoner. Fungsinya yakni agar temperatur udara bisa diatur sesuai kebutuhan. Komponen di dalamnya ada resistor thermal.
- Resistor thermal NTC mampu meredam lonjakan arus secara baik. Cara kerjanya, nilai resistansi akan menurun saat arus listrik membesar.
- Nilai resistansi PTC akan mengalami peningkatan jika arus listrik dengan tegangan besar masuk ke dalam Nah secara otomatis, PTC akan melindungi komponen.
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai thermistor PTC dan NTC secara lengkap. Anda bisa mengetahui komponen, kode, dan rumusnya untuk kebutuhan sains. Dan ternyata pengaplikasian komponen ini juga dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Social Plugin