Type Here to Get Search Results !

MEMAHAMI PRINSIP KERJA VERTIKAL JILID 2


Ada beberapa macam konfigurasi sirkit vertikal amplifier.

Skema seperti contoh gambar diatas  dinamakan “ vertikal kopel dc”
Hal ini disebabkan bagian output disambung langsung ke kumparan vertikal def yoke, dan bagian yang ke ground disambung langsung tanpa menggunakan elko 1000/2200uF. 

·       

 Ciri2 sirkit vertikal kopel dc : 

  • Single input.
  • Tegangan Reference pin7 kira2 1.7v........ Besarnya tegangan ini ditentukan oleh besarnya tegangan  suply ke R reference dan oleh perbandingan nilai antara pembagi tegangan R413 : R414 (bisa dihitung dg hukum ohm). Perubahan sedikit pd tegangan reference dapat menyebabkan vertikal geser (shift).
  • Tegangan pin1 = pin7......... Untuk memenuhi hal ini umumnya nilai (R413: R414) nilainya hampir sama dengan (R404 : R408).
  • Tegangan Pin5 Output idealnya “0V”........Tapi biasanya bisa lebih atau kurang dikit. Karena tegangan pin output nol atau sama dengan tegangan ground, maka disini def yoke dapat disambung langsung, tidak diperlukan elko 1000/2200uF. Jika tegangan pin1 dan pin7 tidak sama, akan mengakibatkan pin5 Output ada tegangannya tidak nol lagi. Klo cuma sedikit hanya akan mengakibatkan vertikal geser (shift) naik atau turun. Tapi jika sampai lebih dari 4v, vertikal tidak kerja, yang muncul bukan gejala satu garis. Garis bergesar terlalu jauh sehingga hilang tidak nampak dari layar. Dan ini justru akan mengakibatkan layar tampak nyala penuh, blank polos,  disertai adanya warna-warni seperti pelangi. Dan kalau hal seperti ini dibiarkan hidup terlalu lama dapat menyebabkan CRT patah lehernya (baca : layar blank polos seperti ada pelangi).
  • Kumparan def yoke dilalui arus yang berbentuk gigi gergaji........Yang berfungsi untuk mengerakkan scanning vertikal sinar elektron dari atas sampai kebawah layar, dan vertikal retrace agar sinar elektron kembali lagi keatas untuk melakukan scanning ulang. Ketika dialiri arus saat V.retrace yang berubah dengan sangat cepat, dapat menimbulkan frekwensi osilasi liar yg tidak diinginkan. Maka disini selalu dipasang R dan C Damper pd kumparan Def Yoke. Kerusakan damper dapat meyebabkan munculnya gangguan beberapa garis blok hitam horisontal.
  • IC vertikal tdk jauh beda dengan IC Audio amplifier, cenderung munculnya frekwensi liar frekwensi tinggi (self osilasi). Maka selalu dipasang sirkit “anti osilasi” yang terdiri dari R yang diseri dgn C. Kerusakan anti osilasi dapat menyebabkan ic vertikal panas, dan munculnya gangguan garis2 hitam horisontal pada seluruh layar.
  • Umpan balik (feedback) diperlukan untuk memperoleh LINEARITAS bagian vertikal. R ke gnd kalau  dikecilkan dapat menyebabkan gain umpan balik lebih kecil, faktor penguatan vertikal tambah besar, vertikal tambah lebar, linearitas vertikal terganggu.
  • Perubahan nilai R input juga berpengaruh pada faktor penguatan, vertikal shift, gain umpan balik, dan linearitas vertikal.

MITRA CENDIKIA METRO

Top Post Ad

Info Lain

Ads